Rabu, 30 Mei 2012

Senin, 23 Januari 2012

proposal


PROPOSAL
PELAKSANAAN KEGIATAN PENTAS SENI DAN BAZAAR SMA NEGERI 10 SEMARANG

  1. Pendahuluan
Kreatifitas dalam wadah ajang kreasi PENSI Budaya berkreatifitas didominasi oleh budaya lisan, dimana dari suatu kreatifitas bahkan potensial muda berikutnya sangat jarang termediasi dengan dokumentasi secara gambar atau tulisan, bahkan pada suatu moment event kegiatan yang menjadi satu dalam bentuk Festival Musik, Seni Theatre dan Film karya Siswa, hal inilah yang yang menjadikan sebuah informasi baru yang disampaikan dari mulut ke mulut dan proses budaya kreatifitas tidak hanya menjadi cerita menjelang tidur saja, tetapi langkah awal kita untuk mendominasi proses transformasi dan edukasi, yang saat ini tidak mudah lagi untuk dilakukan
Event ini, selain fungsi utamanya sebagai ajang unjuk bakat, hal ini sangat mendukung proses awal kita melangkah ke depan untuk masuk dalam metamorfosisnya sebuah perkembangan zaman tentunya pada ajang potensial dan budaya yang selalu berkembang ( budaya secara global ) ke dalam format baru yang berlaku, sehingga lebih terdokumentasi, lebih tertata, serta lebih mudah dikomunikasikan atau dipinda akalkan secara terorganisir tanpa meninggalkan kode etik atau tingkat keluhuran dan kearifan nilai budaya yang ada.









  1. Latar Belakang
Kegiatan untuk menyalurkan bakat serta minat para siswa sebagai remaja khususnya dalam bidang kesenian, tidak hanya dapat dilakukan oleh kalangan remaja tertentu saja, tetapi semua remaja bisa mengkreasikan dirinya sesuai dengan bakat yang mereka miliki. Untuk itu, selaku pengurus OSIS, berencana untuk mengadakan kegiatan Pentas Seni ( PENSI ) dan Bazaar Karya Seni. Kegiatan ini, diharapkan merupakan salah satu ajang untuk menyalurkan bakat mereka. Agar para siswa dapat berkarya dan lebih kreatif dalam menciptakan karya seni. Dan mampu menghibur para siswa dalam mengisi waktu liburan Akhir Semester, dan diharapkan semua siswa agar lebih antusias dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

  1. Tujuan
Kegiatan “ Pentas Seni ( PENSI ) dan Bazaar” yang dilaksanakan bertujuan sebagai berikut :
a.    Agar siswa dapat berkarya dan lebih berkreatifdalam menciptakan karya seni.
b.    Menjadi ajang apresiasi dan kreasi siswa dalam berkarya.
c.    Dan merupakan salah satu ajang untuk menyalurkan bakat para siswa.
d.   Agar siswa dapat menghargai karya orang lain.
e.    Sebagai bentuk komunikasi yang efektif untuk proses pengembangan potensi secara kreativ dan inovativ.

  1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu                   : 17 Desember 2011.
Tempat        : Kampus SMA Negeri 10 Semarang.

  1. Sasaran
Siswa SMA Negeri 10 Semarang.

  1. Acara dan Kegiatan
1.    Sambutan kepala sekolah SMA Negeri 10 Semarang.
2.    Sambutan ketua OSIS SMA Negeri 10 Semarang.
3.    Penampilan dari Tim Paduan Suara SMA Negeri 10 Semarang.
4.    Penampilan marawis Al-Raysid  SMA Negeri 10 Semarang.
5.    Penampilan Dancer dari Eskul Dance SMA Negeri 10 Semarang.
6.    Pertujukan drama dari Eskul Teater.
7.    Penampilan aksi Bela Diri dari Eskul Pencak Silat.
8.    Penampilan Band dari SMA Negeri 10 Semarang.
9.    Pameran pertunjukan bazaar Karya Seni hasil kreasi siswa.

  1. Susunan Kepanitiaan
·      Pelindung                        : Kepala Sekolah
·      Pengarah                         : Guru Seni
·      Penanggung Jawab           : Mei nilasari (Ketua OSIS)
·      Ketua Panitia                            : Erni Safitri (Wakil Ketua OSIS)
·      Wakil Panitia                   : Megga Agra Dwinda
·      Sekretaris                        : Kholifah Nur Halimah
·      Bendahara                       : Maemunna
·      Seksi Acara                     : Suryanik
·      Seksi Dana Usaha            : Megga ager-ager
·      Seksi Humas                    : Saripeh
·      Seksi Keamanan              : Dwican Dra
·      Seksi Dokumentasi          : Dekka widia
·      Seksi Peralatan                : mitol sutill





  1. Anggaran
1.    Rencana Pemasukan
Iuran siswa 800 @Rp. 10.000,00                    Rp.   8.000.000,00
Kas OSIS                                                     Rp.      500.000,00
Dari Kepala Sekolah                                      Rp.   1.500.000,00
                                                                                                                   +
                                  Jumlah total                Rp. 10.000.000,00

2.    Rencana Pengeluaran
Spanduk                                                       Rp.    200.000,00
Panggung dan Peralatan                                Rp. 5.000.000,00
Tenda dan Kursi                                           Rp. 3.000.000,00
Konsumsi                                                     Rp. 1.000.000,00
Dorprize                                                       Rp.    600.000,00
                                                                                                +
                                  Jumlah total                Rp. 9.800.000,00

  1. Penutup
Proposal ini kami buat dengan harapan pihak yang berwenang turut berpartisipasi dalam kegiatan yang akan kami laksanakan ini. Semoga Tuhan memberi kelancaran acara ini.
                                                                                           Semarang, 7 November 2011

Ketua Panitia,                                                                 Wakil Panitia,



Erni Safitri                                                                  Megga Agra Dwinda
NIS.                                                                            NIS.

                                                     Mengetahui,
                                                     Ketua OSIS,



                                                                       Mei Nilasari
                                                                       NIS. 2105918


                  Wakasek Kesiswaan,                                                              pembina OSIS,




                  Sugiyono Sartio, S.Pd                                                            Sumantri, S,Pd
                  NIP.100319972009                                                                NIP.10045882008


                                                                       Menyetujui,
          Kepala SMA Negeri 10 Semarang



           Mulyati, S.Pd, M.M
          NIP.103219952007

1.      Kutipan Langsung Tidak Lebih 4 Baris.
           Kadar keaslian orang Betawi memang bermacam-macam sehingga ada sebutan Betawi asli. Apakah kalian tahu apa yang di maksud dengan Betawi asli ?. “Yang dimaksud Betawi asli adalah mereka yang ibu bapaknya jelas kental dialek Betawi”(Widodo Utomo,2004:26).

2.      Kutipan Langsung Lebih Dari 4 Baris.
..........................................................................................................................................
“Arti dari politik dan strategi HanKamNas itu sendiri adalah pedoman dalam usaha meningkatkan ketahanan HanKamNas dalamrangka ketahanan Nasional, dengan sarana materil dan pembiayaan keuangan terbatas, yang dapat mengamankan serta mendorong kecepatan peningkatan ketahan dalam negeri di bidang kesejahteraan nasional” (Widodo Utomo,2004:48)

..........................................................................................................................................

3.      Kutipan Tidak Langsung.
Bahwa menurut WS.Rendra dalam puisi karyanya yang berjudul Lautan. Lautan sebagai lambang kebebasan dan kerahasiaan. Di hadapan lautan semua rahasia terasa tertelanjang (Widodo Utomo,2004:73)

laporan wawancara


PENDAHULUAN

a.       Latar belakang pelaksanaan wawancara.
        Di pagi hari yang sangat sejuk, tepatnya di pusat kota Semarang yaitu di Simpang Lima. Tampak dari kejauhan semua orang telah memadati tempat itu. Tak pandang besar, kecil, tua maupun muda semua berada disitu. Setelah cukup lama berjalan-jalan, kami putuskan untuk beristirahat sejenak sambil menikmati jajanan yang ada di tangan kami. Sambil menikmati jajan, tak henti-hentinya mata kami melihat melihat orang-orang yang berlalu-lalang. Tak sengaja mataku tertuju pada nenek tua yang sedang duduk sambil menadahkan tangannya ke orang-orang yang lewat. Dengan langkah pelan namun pasti kami putuskan untuk menghampiri nenek tua itu. Kami sodorkan tangan untuk berjabat tangan dan berkenalan dengan nenek tua itu. Akhirnyapun kami bertanya-tanya tentang pekerjaaan nenek itu. Akhirnya kami putuskan untuk berpisah kepada  nenek  itu.

b.      Tujuan wawancara.
      Menelusuri seluk beluk kehidupan seorang pengemis tua. Dimana kehidupan mereka sangat berbeda jauh dengan kehidupan kita.














                                                                                                          
DAFTAR ISI

1.      PENDAHULUAN............................................................................................................ 2
a.       Latar belakang pelaksanaan wawancara
b.      Tujuan wawancara
2.      DAFTAR ISI.................................................................................................................... 3
3.      ISI/ PETIKAN HASIL WAWANCARA......................................................................... 4
4.      PENUTUP........................................................................................................................ 7
a.       Kesimpulan/ biografi
5.     BUKTI WAWANCARA................................................................................................. 9























PETIKAN HASIL WAWANCARA


Nama narasumber.
     Nenek Muniroh.

Waktu dan tempat dilaksanakan wawancara.
      Pukul 08.15-09.00 WIB di Simpang Lima.

Penanya           :  Siapa nama anda ?
Narasumber     : Nama saya Muniroh.
Penanya           : Dimana anda tinggal ?
Narasumber     : Saya tinggal di daerah Tandang Gunungsari Rt 04.
Penanya           : Sudah berapa lama anda di Semarang ?
Narasumber     : Saya di Semarang sudah 25 tahun.
Penanya           : Berapa umur anda ?
Narasumber     : Umur saya sekarang 70 tahun.
Penanya           : Anda asli orang mana ?
Narasumber     : Saya asli dari Pati.
Penanya           : Dimana keluarga anda sekarang ?
Narasumber     : Sebagian ada yang masih di desa dan sebagian lagi ikut saya di Semarang.
Penanya           : Siapa nama suami anda ?
Narasumber     : Suami saya bernama Lasimen dan beliau sudah meninggal.
Penanya           : Dimana suami anda sekarang ?
Narasumber     : Suami saya ada di desa, dan beliau sudah meninggal.
Penanya           : Apa pekerjaan suami anda dahulu ?
Narasumber     : Dulu suami saya seoarang petani jagung di desa.
Penanya           : Apa penyebab suami anda meninggal ?
Narasumber     : Mungkin karena sudah tua.
Penanya           : Suami anda meninggal di umur berapa ?
Narasumber     : Meninggal di umur 77 tahun.


Penanya           : Berapa jumlah anak anda ?
Narasumber     : Anak 4 orang. Yang ikut saya ke Semarang hanya satu. Yang lainnya di desa.
Penanya           : Siapa yang mengurus anak-anak anda yang ada di desa ?
Narasumber     : Mereka mengurus diri sendiri di desa.
Penanya           : Apa pekerjaan anak-anak anda ?
Narasumber     : Yang bernama Suharti bekerja sebagai pengasuh anak, itu kalau ada yang menitipkan anaknya.
Penanya           : Berapa jumlah penghasilan anak anda ?
Narasumber     : Tiap mengasuh Rp.10.000,-.
Penanya           : Apa pekerjaan menantu anda ?
Narasumber     : Menantu saya pengangguran.
Penanya           : Sampai mana jenjang pendidikan anak-anak anda ?
Narasumber     : Tidak tamat SD.
Penanya           : Apakah anda sudah memiliki seorang cucu ?
Narasumber     : Iya, saya sudah mempunyai seorang cucu.
Penanya           : Berapa tahun sekali anda pulang ke desa untuk menjenguk keluarga yang ada di sana ?
Narasumber     : Saya sudah tidak pernah pulang ke desa. Waktu suami saya meninggalpun
Penanya           : Mengenai pekerjaan anda, sudah berapa lama anda berprofesi seperti ini ?
Narasumber     : Sekitar 4-5 tahun saya bekerja seperti ini.
Penanya           : Apakah anda memiliki pekerjaan sampingan ?
Narasumber     : Saya tidak memiliki pekerjaan sampingan.
Penanya           : Berapa penghasilan anda ?
Narasumber     : Tidak pasti, kadang-kadang Rp.20.000,- per hari.
Penanya           : Dari pukul berapa dan sampai pukul berapa anda bekerja ?
Narasumber     : Dari pukul 05.00 pagi sampai pukul 16.00 sore.
Penanya           : Apa alat transportasi yang anda gunakan untuk berangkat bekerja ?
Narasumber     : Saya menggunakan transportasi dahyatsu.
Penanya           : Apaakah penghasilan anda memenuhi kebutuhan sehari-hari ?
Narasumber     : Sebetulnya tidak cukup, tapi saya cukup-cukupkan.



Penanya           : Apakah anda tetap bersyukur walaupun keadaan seperti ini ?
Narasumber     : Iyaa pasti, kalau saya tidak bersyukur berarti saya tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Penanya           : Apakah anda pernah dalam satu hari tidak mendapat sepeser uang ?
Narasumber     : Pernah.
Penanya           : Apakah anda pernah seharian tidak makan ?
Narasumber     : Pernah, kalau tidak dapat penghasilan.
Penanya           : Apakah anda mempunyai jamkesmas ?
Narasumber     : Saya tidak punya JamKesMas.
Penanya           : Kalau anda sakit anda berobat kemana ?
Narasumber     : Saya tidak pernah berobat, paling saya hanya beli obat yang ada di warung biasa.
Penanya           : Apakah anda mendapat BLT dan Raskin dari pemerintah ?
Narasumber     : Saya juga tidak mendapat BLT dan Raskin dari pemerintah.
Penanya           : Apa harapan anda terhadap pemerintah kepada rakyat kecil ?
Narasumber     : Ya semoga pemerintah memberi bantuan kepada rakyat kecil seperti saya ini.

















PENUTUP

a.       Kesimpulan/biografi
                             

Nenek Muniroh tinggal di daerah Tandang Gunungsari Rt 04. Beliau sudah 25 tahun berada di Seamarang. Umur beliau sekarang 70 tahun. Walaupun sudah 70 tahun, nenek Muniroh masih tetap terlihat sehat dan beliau tetap semangat dalam menjalani hidup.
Nenek Muniroh berasal dari Pati. Beliu merantau ke Semarang dengan satu anaknya yang bernama Suharti. Sedangkan ketiga anaknya tetap ada di Pati. Suami nenek Muniroh, bernama Lasimen dan beliau sudah meninggal. Beliau meninggal pada usia 77 tahun. Sebelum meninggal beliau berprofesi sebagai petani jagung. Dan ketika suaminya meninggal pun, nenek Muniroh tidak pulang ke Pati karena biaya transportasi yang mahal.
Di Semarang, nenek Muniroh berprofesi sebagai pengemis, sedangkan anaknya yang bernama Suharti bekerja sebagai pengasuh anak dan berpenghasilan Rp.10.000,00 Keempat anak nenek Muniroh tidak ada yang tamat SD. Nenek Muniroh sudah sekitar 4-5 tahun berprofesi sebagai pengemis.
Berangkat dari rumah dari pukul 05.00 WIB sampai pukul 16.00WIB dengan menggunakan alat transportasi dahyatsu. Penghasilan nenek Muniroh setiap hari sekitar Rp.20.000,00. Penghasilan tersebut sebenarnya tidak cukup bagi nenek Muniroh. Tetapi nenek Muniroh berusaha untuk bisa mencukupi kebutuhannya sehari-hari.

Walaupun nenek Muniroh tidak memiliki pekerjaan sampingan dan penghasilannya tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari, nenek Muniroh tetap mensyukurinya. Nenek Muniroh pun pernah tidak mendapat penghasilan dalam satu hari dan itu membuat beliau tidak bisa makan bersama keluarganya.
Nenek Muniroh sendiri tidak mendapatkan BLT ataupun RasKin dari pemerintah. Ini menjadikan nenek Muniroh harus mencari nafkah dengan gigih. Nenek Muniroh juga tidak mempunyai JamKesMas, sehingga nenek Muniroh hanya membeli obat di warung-warung biasa kalau beliau menderita sakit. Nenek Muniroh mempunyai harapan kepads pemerintah yaitu agar pemerintah memperhatikan dan memberi bantuan kepada rakyat kecil.




















BUKTI WAWANCARA